[media islam online]Tok…tok..tok.. apa yaa kiranya maksd judul di atas? Merasa aneh atau janggal tidak pemirsaa? *sepertinya yang menuliskan tulisan itu, orangnya sedikit anehh,,, (:p)

Okelah, mari tak perlu membahas judul, yang penting esensinya Gan.. >.< (berusaha nge-les)



I’m the best,,, à Narsizz abiss… *itulah gambaran dalam benak saya ataupun anda, ketika usai membaca dua kata di atas…… iya tidak? :p

Nggak papakan? Memulai dengan kata2 positif, spy hasil akhirnya juga positif lagi…

Setidaknya dua kata itu cukup menghibur diri kita, terutama buat temen2 yang lagi ngerasa banyak masalah, banyak ujian, banyak utang, banyak nilai jelek, yang merasa tampangnya standard, dll….. , (pokok’e…semua kekurangan yang melekat dalam diri kitaa deeh…)



Saya memberikan judul “I’m The Best”,,, bukan untuk bermaksud riya atau pamer …. (*ukhu2, ehm2… **maaf penulis tiba2 saja terbatuk pada kalimat ini … :p), haha,, Gak sama sekali,bukan karena penulis merasa dirinya adalah yang terbaik,

karena penulis sadar sepenuhnya, masih jauh dari label tersebut, setidaknya sampai saat ini masih berharap, bisa membuktikan label itu memang benar2 ada dan melekat pada diri… :D



Tapi, saya (yang notabenenya sebagai penulis di sini),, bertujuan menuliskan dan memberi label ini pada diri kitaa, agar kita semua selalu berusaha untuk belajar dari tiap proses yang kita jalani, serta selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik menuju sebuah kesempurnaan….



*mungkin, kata orang,, itu yang disebut Perfectionist? -.-“

Whatever lah, apa kata orang… sebenernyaa… sungguh Bukan, bukan itu gan, yang ingin menjadi point dalam tulisan ini,,,



Saya hanya ingin bermuhasabah dan mengingatkan kita kembali, pada fitrah kita sebagai kaum muslimin…. *karena kita muslim kan? dan bagian dari kaum muslimin Bukan?? Tentunya bukan hanya hanya bagian dari kaum muslimin Indonesia saja, tapi juga kaum muslimin di dunia…



Mungkin sebelum di lanjut, ada yang lupa kalau dirinya adalah seorang muslim? Atau lupa, karena kemuslimannya hanya sebagai label di KTP? Sebagai status pengisian nama Agama, ketika mengisi form-form/biodata diri?



Oke,, start from this point…



Ternyata, yang memberikan label dan gelar The Best kepada kitaa itu,, bukan saya (sebagai penulis), bukan guru kita, bukan dosen kita, bukan juga Rektor kita, event org2 di sekitar kita,, Namun,, beratus2 tahun lalu, dalam salah satu firmanNya, ternyata Alloh langsung lohh yang memberikan gelar itu kepada kitaa… Percaya deeh sama sayaa.. *kalo masih ada yang gak percayaa… yuk dehh, sama2 kita buka surat Ali Imran:110 ----->>>





Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada

yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli



Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman

dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.



Hum.. gimana2 abis baca ayat di atas? Percaya kan sama saya? (owwh.. maaf2 bukan maksud saya, anda harus percaya dalam artian iman,, krn saya mengaku sbg Nabi Baru seperti Mirza Ghulam Ahmad,,, na’udzubillah… tapi percaya kan, kalo label itu memang Alloh yang langsung berikan kepada kitaa??)



Merasa Bangga gak, kita sebagai kaum muslimin, merasa PD gak? Merasa punya spirit gak sekarang untuk berbuat dan menjadi yang terbaik?



Sedikit nostalgia ahh,.. à waktu jaman muda dulu, tepatnya waktu lagi jaman2nya Masa Orientasi Siswa (MOS) dalam sebuah pidato penyambutan siswa baru, kepala sekolah saya berkata, motto kita (civitas SMAku dulu) adalah “Do the Best and Be the Best”… itu kata2 yang terngiang dalam otak saya selama berbulan2 bahkan menjadi judul dalam sebuah lomba pidato yang saya ikuti,,, namun, sayangnya .. :’( beberapa saat sempet terlupaa dan terabaikan, hingga akhirnya saya teringat kembali kepada motto tersebut… ya, setidaknya saat ini… :P



Hm… alasan apa yang kemudian harus kita ajukan untuk tidak Percaya Diri, untuk terus nyaman dalam Keterpurukan? Untuk terus merasa acuh, terhadap kebobrokan yang terjadi terhadap diri kita dan kaum muslimin?



Miris,,, sungguh,, saya bener2 miris, melihat kondisi yang sekarang terjadi, dimana hampir sebagian kaum muslimin, hanya bermental Budak, inlander, ! bermental seadanya, sekedarnya dan secukupnya..



Bergelar: marjinal, terpinggirkan, miskin, bodoh, !



Astagfirulloh,…



Jauuhh,, amat sangat jauuh,,,,dari apa yang Rasululloh telah ajarkan, dari apa yang telah Rasulloh dan para sahabat contohkan!



Looking at them! Subhanalloh….



Bagaimana mental Rasululloh dan para sahabat dalam menggenggam dan mepertahankan keislaman dan keimanan mereka, di tengah kekejaman kaum Yahudi dan Quraisy pada saat itu? Di tengah kejahiliyahan dan kemaksiatan yang merajalela pada saat itu?



Mereka (para sahabat) tak pedulikan, kondisi fisik mereka (mau cantik, mau tampan, mau kaya, mau miskin, mau budak, mau majikan, mau laki2, mau permpuan, mau orang tua, mau anak2, mau cacat, mau sempurna),,, mereka tak pedulikan kondisi fisik mereka, pun juga mereka tak pedulikan ancaman dan serangan dahsyat dari musuh2 Islam kala itu,,,

Mereka terus melaju, mereka terus bergegas untuk selalu memberikan dan mempersembahkan yang terbaik bagi Alloh dan RasulNya, serta agama ini (baca: ISLAM)…



Lihat bagaimana Handholah yang langsung melesat pergi jihad, saat malam pertama dengan istrinyaa, tanpa sempat mandi junub. lihat Billal yang begitu teguh mengucap kata Ahad, walaupun didera siksa dahsyat di tengah terik padang pasir, lihat bagaimana Ummu Nusaibah yang begitu bergiat berangkat berjihad, lihat Mush’ab yang berani meninggalkan keluarga dan kekayaanya untuk fokus berjuang bersama Rasullulloh, lihat Abdurrahman bin Auf, sodagar kaya raya, yang selalu berusaha melipatgandakan hartanya untuk menopang dakwah dan jihad kaum muslimin..



Lihat pula para generasi tabi’ut tabi’in terdahulu, bagaimana mereka bergiat untuk menuntut ilmu, menghasilkan masterpiece2 untuk kemaslahatan ummat, mengembangkan diri dan ilmu pengetahuan di segala bidang, untuk terus mempertahankan kejayaan Islam,



Masya Alloh,,



Looking Inside… :D. bagimana kabar diri kita, *heellowww??.... wahai saudara2ku tercinta? Sudahkah kita mendekat pada keadaan mereka? Yaa.. walopun sedikit, walopun baru hanay sebuah niatan?.. itu gak masalah gan,,,

Yang penting kita pernah bermimpi dan berusaha untuk meneladani mereka…



Gak jamannya lagi, sukses buat diri sendiri, gak jamannya lagi mikirin diri sendiri…. *kata grup Band Raja à *mendingan kamu… ke Laut aje, lhoo…



Sekarang ini jamannya GAUL man… artinya, bukan Cuma mikirin diri sendiri, BUMBATA -----------------BUKA MATA, BUKA TELINGA, BUKA HATI ANDA, lihat apa yang terjadi di sekitar andaa..!



Keterpurukan kaum muslimin di segala bidang,, seharusnya membuat diri kita Risih, dan Resah untuk selalu berbuat yang terbaik terhadap mereka….terhadap Islam.. seharunya menjadikan kita selalu bersemangat untuk terus melakukan pembelaan terhadap Islam...



Padahal Rasul bersabda:

*barangsiapa yang bangun di pagi hari dan hanya dunia yang dipikirkannya, sehingga seolah-olah ia tidak melihat hak Alloh dalam dirinya, maka Alloh akan menanamkan 4 penyakit dalam dirinya:

1. kebingungan dan kesedihan yang tiada putus2nya.

2. kesibukan yang tidak pernah ada habisnya

3. kebutuhan yang tidak pernah terpenuhi.

4. khayalan dan cita2 yang tidak pernah sampai.” (HR. Tabrani)

Semoga kita terhindar dari semua penyakit tersebut..amiiin…….



Akhirul kalam, teringat firman Alloh dalam sebuah tulisan temann.. (nyontek, niy gan..ceritanyaa….*hehe.)

“Dan berkaryalah maka Allah akan melihat karyamu , begitu juga rosulmu dan orang orang mukmin , dan karyamu tersebut akan di kembalikan kepada sang maha mengetahui yg ghaib dan yang nyata”. (Q.S. Attaubah 105)

Mari Berkarya dalam Kebenaran dan Kebaikan! Semata2 sebagai ranah kesyukuran kepada Alloh, Sang Pemilik diri ini, semata2 sebagai ranah kesyukuran atas berkah umur dan akal yang telah di anugrahi oleh Alloh atas diri ini, semata2 karena kerinduan akan kembalinya kejayaan Islam dan Kaum Muslimin… Allohu Akbar!



Allohu musta’an… wallohu a’lam bishshawwab… :D

Posting Komentar