Seekor lebah hingap melintasi pohon kecil yang tidak kunjung besar lebah merasa heran mengapa pohon ini tidak sama dengan pohon lainya dari dulu kok kecil aja?. Berniat bertanya. Sang lebah hingap di pohon itu.
“ pagi hon…. “ (pohon)
“pagi bah…. (lebah maksudnya bukan bah surip) asik ya kamu, bisa terbang sana-sini “
lebah pun menjawab “iya ni..tapi, cape juga. Eh kamu kok gak kaya pohon di sekitar sini sih? Kan yang lain udah pada gede dan besar kamu kecil aja”
pohon pun menjawab “ah….tumbuh juga nanti di makan hama ,tuh tetanga sebelah udah tumbuh cape-cape, malah di makanin rayap percuma banget kan !”
“ya kamu usaha dulu dong siapa tahu lebih manfaat “ lebah coba beri semangat , kemudian lebah pun pergi.
Iseng-iseng la mendatangi pada pohon besar yang di kerumuni hama seperti kata si pohon kecil tadi dan becakap-cakap
“hei…wah saya kasian sama kamu kok bisa ya,dimakanin hama begini. tapi, masih aja mau tumbuh. bisakan membunuh hama itu denagn tidak tumbuh mengeluarkan makanan untuk hama itu ? ” tanya lebah .
“eh bah…. (sambil tersenyum bijak)” si lebah bingung kenapa ni pohon senyum-senyum
”ngeledek ya?” tanya lebah
“eh engak saya sering kok dengerin yang kaya gituan di kasihani orang kaya gitu tapi, aku enjoy aja. Malah aku bersyukur bisa tumbuh dengan subur selama ini. Apa artinya hama dan rayap ini, aku rasa bermanfaat minimal buat hama. jadi, kan hidup gak sia-sia jadi, Saya senyum.” jawab pohon
”oh …bener juga, sukses aja deh hon…..” kemudian lebah terbang meningalkan pohon “trimakasih bah… “sahut pohon.
Si lebah berpikir di jalan. Ternyata apa yang orang pikirkan gak penting yang penting apa yang kita pikirkan. Kalau yang kita pikirkan enjoy dan mengambil sikap positip ya enjoy aja gak usah riskan. (lu kira ni iklan?!) jadi, nambah bingung si lebah karena yang di katakan pohon kecil ada beberapa pohon lagi. Tadi pohon yang kena hama kemudian pohon yang pingir jalan. Karena di dorong rasa penasaran dan gak mau jadi hantu penasaran ahirnya ia berkunjung ke sana dan sampailah pohon di tepi jalan yang baru saja di pangkas bagian atasnya.
“ wah saya turut prihatin nih, ada bagian tubuhmu teramputasi kaya gitu” lebah berimpati
“ terimakasih bah,,,,tapi, kenapa harus perihatin begitu, saya aja yang punya gak segitu amat “ jawab pohon. Gubraggg lebah lebih bengong
“maksudnya?” “tahu gak betapa saya ini di perhatiakan orang bah, lihat gondrong sedikit udah di ncukur. Wah pohon mana yang di cukur tiap tahun. Saya semakin bersukur pada Alloh” tegas pohon.
“tapi orang-orang ngomong ?”sahut lebah.
“ah biasa mereka mah memeng begitu. Apalagi hasil penebangan itu di gunakan untuk manfaat orang-orang, seneng melihatnya juga jadi, gak masalah. Lebah tambah bingung lagi “ ini pohon pada ngaji dimana pada ikhlas begini ? tanya dalam hati lebah .
”oh ya bah.. saya nasih beruntung lo, gak di tebang habis juga. Diijinnkan hidup di sini ketimbang di hutan menungu kapan di tebang ” pohon menambahkan.
“kalau begitu terimakasih. saya hanya konfirmasi aja saya pergi dulu deh” lebah sambil terbang meningalkan sang pohon.
Si lebah agak sempoyaongan dan terharu setelah bercakap-cakap tadi, tapi sang lebah masih berusaha terbang karena ada satu pohon lagi yaitu pohon besar yang tidak berbuah. Dengan cepat ia berangkat kesana kebetulan di bawah pohon ada warung nasi gitu. Jadi si lebah hati-hati dekati pohon.
“daerah ini rame ya?” tanya lebah.
“ iya .. ini kan dekat kota . ada apa tumben nangkring di sini “ sahut si pohon.
”gini jangan tersingung ya,.saya mau ngajuin pertanyaan yang agak nyingung dikit” lebah meminta ijin.
“ sok aja“ sahut pohon.
“ kamu dah besar dan rindang kenapa kamu gak berbuah ? kamu malas ya?” tanya lebah
“eh enak aja ! coba lihat di bawah “ tunjuk pohon itu.
”oh,.. terimakasih lo udahh ngerepotin. Mau neraktir ya, tapi lebah gak nafsu sama warteg “ lebah menangapi.
“ bukan,bukan mau neraktir, mana punya duit?! Alloh mnganugrahkan saya dahan yang rindang untuk berteduh dan usaha orang ini. Bayangkan kalau saya berbuah. Ini bisa ancur dan orang gak bereni dekatin saya“
”lo., kok kenapa?” potong lebah
“ saya kan pohon nangka yang buahnya gede-gede. Sekali jatuh ketiban pala orang bisa mati gak pake rumah sakit “
“mati di tempat?”
” ya bisa jadi! sebenarnya, sama aja berbuah ada manfaatnya sama, tangkai yang rindang juga ada manfaatnya kenapa harus jadi beban pikiran, tentang omongan orang karena saya gak berbuah. entar stres lagi !” pohon menjelaskan.
“ trimakasih hon.. saya dapat pelajaran berharga hari ini” sambil meningalkan pohon itu.
Sang lebah kembali lagi ke pohon kecil untuk menceritaka semunya dan mengatkan bahwa apa yang dia pikirkan selama ini tentang pohon-pohon itu tidak benar! Buktinya, mereka enjoy walaupun dalam ketida sempurnaan dan kekuranagn. Intinya jangan menghiraukan dengan apa yang dipikirkan orang lain fokuslah pada apa yang kita inginkan dan tidak keluar dari syariah islam. Dan berpikirlah positif. tapi,betapa terkejutnya ketika sang pohon menjawab ”kamu sih enak, ngomong begitu kamu lebah, punya senjata , bisa terbang dan pekerjaanmu di sukai banyak orang yaitu buat madu“
“ ketahuilah bahwa kadang saya juga makan hati. Madu yang kami hasilkan bisa hilang begitu saja tampa ada perlawanan. tapi, kami bersukur bisa jadi bermafaat” jawab lebah kemudian lebah pun meningalkanya.
Lebah mengerti ternyata selama ini yang jadi faktor untuk menjadi besar bukan kuaranganya nasehat tapi, sulinya menerima nasehat itu karena, pikiranya mengecilkan orang lain dan dirinya. (walaupun dia sendiri hasil ciptatan Alloh swt yang tidak ada cacat).
Setelah beberapa lama tak bertemu ketika lembah kembali ke pohon kecil itu ternyata telah mati. Bukan karena penyakit tapi,mati oleh keluhan-keluhanya yang di perturutkan. Seandainya masa remaja adalah pohon yang kecil itu betapa meruginya. Umur dan kemampuan yang di miliki di siya-siyakan hanya karena mendengar keluhan dan apa yang orang katakan tentang kita.
Hanya yang punya cita-cita yang di upayakan yang bisa terus melanjutkan hidup ke yang lebih baik dan bermanfaaat.[ridwan ibnu sirrin]
Posting Komentar