Suatu ketika seorang guru bijak dari wilayah Ju, China ditanya oleh para muridnya. Seperti apakah sesungguhnya Perguruan yg benar2 unggul. Karena saat itu banyak perguruan yg mengklaim dirinya Unggulan, Favorit dsb....
Sang guru bijak, termenung sejenak mendengarkan pertanyaan para muridnya, lalu kemudian dengan lembut dan penuh kasih sang guru berkata;
"Sesungguhnya Perguruan yg Unggul adalah
perguruan yg tidak pernah melakukan proses seleksi pada calon muridnya, melainkan proses seleksi pada orang tua yg akan mengirim anaknya untuk dididik disana, Apakah orang tuanya mau bekerjasama dengan baik dengan pihak perguruan dalam mendidik anaknya, atau hanya menyerahkan semua urusan pada pihak perguruan saja."
"Mengapa demikian guru....?" tanya para muridnya. Kembali gurunya termenung sejenak, dan kemudian menjawab
"Murid-muridku, Sesungguhnya Mesin yg benar2 hebat dan unggul adalah apa bila ia mampu mengubah sampah menjadi emas. Jadi Perguruan yg unggul itu adalah perguruan yg mampu mengubah siapapun anaknya berhasil menemukan dan memupuk potensi emasnya."
"Itulah sesungguhnya tujuan didirikannya sebuah perguruan, yakni untuk mencerdaskan orang-orang yg tidak cerdas bukan untuk memilih yg cerdas-cerdas untuk dicerdaskan"
Kini giliran para muridnya yg termenung, memikirkan jawaban dari gurunya. Karena di perguruan tempat mereka belajar tidak ada seleksi masuk bagi para muridnya, tapi mengapa justru menurut masyarakat setempat perguruan ini tidak termasuk yg Unggul dan Favorit.
Tiba-tiba seorang murid diantara mereka bertanya;
"Lalu bagaimana jika ada Perguruan yg terkenal yg katanya unggulan/favorit tapi melakukan seleksi pada para calon muridnya...?"
Sang guru bijak, menarik nafas dalam-dalam.... dan sambil menepuk2 bahu sang murid yg bertanya tadi, sang guru bijak berkata;
"Jadi jika memang kamu menemukan sebuah perguruan yg melakukan seleksi dan memilih-milih siapa anak yg akan diterima menjadi muridnya dari kelompok yg menurutnya bibit unggul, jelas itu bukan sekolah unggulan namanya. Melainkan sekolah yg biasa-biasa saja tapi mengaku-ngaku unggul."
"Mengapa demikian guru...?" tanya si murid tadi.
Sambil tersenyum sang guru bijak berkata;
"Jika sebuah perguruan hanya memilih dari bahan baku emas untuk dicetak kembali menjadi emas.., itu tidak perlu mesin atau perguruan yg unggul, setiap tukang emas di pasar juga bisa melakukannya."
"Jadi camkan baik-baik, Perguruan yg hebat itu adalah perguruan yg mampu mengubah sampah menjadi emas."
"Tidakkah kalian semua akan takjub apa bila melihat ada alat yg mampu mengubah sampah menjadi emas...?"
Kini giliran Sang Guru Bijak yg bertanya pada para muridnya.
Apa kira-kira pesan yg kita bisa petik dari kisah tersebut...?
"Mengapa demikian guru....?" tanya para muridnya. Kembali gurunya termenung sejenak, dan kemudian menjawab
"Murid-muridku, Sesungguhnya Mesin yg benar2 hebat dan unggul adalah apa bila ia mampu mengubah sampah menjadi emas. Jadi Perguruan yg unggul itu adalah perguruan yg mampu mengubah siapapun anaknya berhasil menemukan dan memupuk potensi emasnya."
"Itulah sesungguhnya tujuan didirikannya sebuah perguruan, yakni untuk mencerdaskan orang-orang yg tidak cerdas bukan untuk memilih yg cerdas-cerdas untuk dicerdaskan"
Kini giliran para muridnya yg termenung, memikirkan jawaban dari gurunya. Karena di perguruan tempat mereka belajar tidak ada seleksi masuk bagi para muridnya, tapi mengapa justru menurut masyarakat setempat perguruan ini tidak termasuk yg Unggul dan Favorit.
Tiba-tiba seorang murid diantara mereka bertanya;
"Lalu bagaimana jika ada Perguruan yg terkenal yg katanya unggulan/favorit tapi melakukan seleksi pada para calon muridnya...?"
Sang guru bijak, menarik nafas dalam-dalam.... dan sambil menepuk2 bahu sang murid yg bertanya tadi, sang guru bijak berkata;
"Jadi jika memang kamu menemukan sebuah perguruan yg melakukan seleksi dan memilih-milih siapa anak yg akan diterima menjadi muridnya dari kelompok yg menurutnya bibit unggul, jelas itu bukan sekolah unggulan namanya. Melainkan sekolah yg biasa-biasa saja tapi mengaku-ngaku unggul."
"Mengapa demikian guru...?" tanya si murid tadi.
Sambil tersenyum sang guru bijak berkata;
"Jika sebuah perguruan hanya memilih dari bahan baku emas untuk dicetak kembali menjadi emas.., itu tidak perlu mesin atau perguruan yg unggul, setiap tukang emas di pasar juga bisa melakukannya."
"Jadi camkan baik-baik, Perguruan yg hebat itu adalah perguruan yg mampu mengubah sampah menjadi emas."
"Tidakkah kalian semua akan takjub apa bila melihat ada alat yg mampu mengubah sampah menjadi emas...?"
Kini giliran Sang Guru Bijak yg bertanya pada para muridnya.
Apa kira-kira pesan yg kita bisa petik dari kisah tersebut...?
sumber : fb Komonitas Ayah Edy
Posting Komentar