Am back, hi ini saya tulis ketika pulang kerja tepat jam
2130 WIB. Wah cape tapi seneng lagi seneng maksudnya, kenapa? Karena eyke udah
beresin satu buku. Udah di lahap tuh buku bayangin men gak nyampe 2 hari dah
beres kayaknya patut di rayakan. Seneng banget…. Rasanya membaca menyenangkan
selain memacu pikiran juga optimisme percaya diri belum lagi dapet ilmu inilah
yang gue sukurin banget alhamdulilah….
Buku apa sih?
Novel? Pelajaran? Sejarah? Semuanya bukan yang benar buku
tentang ekonomi yang di kuasai oleh setan. Nah lo sekarang setan udah doyan
duit. Kalau di indonesia udah dari dulu kali ya.. khususnya tuyul.
Well….
Walau udah cape malem2 gini harusnya langsung tidur. Tapi ngebelain
yang suka baca ni blog penuhkesukuran.blogspot.com ane jadi bela..belain deh
sekalin bagi ilmu.
Nah judul bukunnya SATANIC FINANCE yang di tulis oleh Dr,
Ahmad Riawan Amin beliu penah dapet gelar CEO terbaik. Sebagai presiden direktur bank Muamalat
1999-2008.
Apa isi buku ini?
Jadi kalau di endorsmen (kalau gak tahu semacam kutipan
kecil yang ada di buku. Semacam kesaksian) dikatakan bahwa materi yang di
sajikan adalah setara dengan jenjang pendidikan S2. Nah apakah rumit? Disini enaknya
buku ini. Dia ngebahas perekonomian indonesia dan internasional dengan ringan. Nah
kesimpulannya adalah kejadin perekonomian di seluruh dunia udah ada yang
merencanakan ada yang mendesain. Jadi ketika sedang kerisis melanda indonesia
malah ada yang panen semacam itulah.
Di pembukaan di jelaskan tentang orang islam yang sudah
mulai lalai dan melupakan ajaranya terutama riba. Islam sudah sangat jelas
mengharamkan riba tapi indonesia dengan penduduk kebanyakan orang islam malah
banyak bank ribanya…. Aneh
Nah bagaimana sebenarnya kerja setan menjerumuskan manusia ke
dalam perangkap perekonomian riba ini? Jujur dah coy kemiskinan, implasi,
kenaikan harga, banyak kejahatan, tidak saling perduli satu sama lain,
kemiskinan yang melanda dan perpecahan di akibatkan oleh sterategi (jenius)
ini.
Di bab pertama kejadianya di ilustrasikan dengan kisah
sebuah penduduk dua pulau. Pulau aya dan pulau baya di pulau aya ada suku sukus
yang sejahtera dengan berbagaimacam hasil hutan, pertanian yang melimpah
pokoknya sejahtera aja. Nah di pulau ke dua yaitu baya hidup suku Tukus yang
nampaknya tidak seberuntung suku sukus. Mereka hidup kekurangan walau demikian
kedua suku itu hidup sejahtera dan damai. Hingga datanglah dua pelancong datang
yaitu gago dan sago. Yang namanya pelancong cuy ya pasti di sambut oleh suku
Sukus.
Kedua pelancong ini memperkenalkan metode baru dalam
berteransaksi ekonomi. Kalau selama ini kedua suku mengandalkan barter dan koin
emas sebagai alat teransaksi. Metode itu di sebut uang kertas. Karena di anggap
lebih moderen. Maka metode itu di perkenalkan ke seluruh angota suku. Karen praktis
dan tidak repot ahirnya di sepakati bahwa metode ini di setujui untuk di
terapkan di pulau Aya. Nah didirikanlah tempat untuk menukarkan uang. Sekarang kita
sebut bank. Buakan bank toyib ataupun bank miun ,,,ok just keep read
Nah orang berbondong-bondong nukerin emas mereka sama uang
kertas (Bego). Dengan keyakinan bahwa tu uang kertas bisa di tukerin lagi sama
emas. Cius…. Lama kelamaan emang bener dan ahirnya masnyarakat
Udah percaya sama
yang namanya bank. Nah si uang kertas itu kan di cetak harusnya sesui dengan
emas yang ada di bank dong? Jangan lebih … tebak yang terjadi seluruh emas
sudah ada di bank dan yang berkeliaran hanya uang kertas… nah pulau sebelah
tahu bahwa pulau aya pake sistem baru yang katanya modern mereka juga ingin di
terpkan hal (bego) yang sama. Nah didirikanlah bank di sana. Karena pulau Baya
orangnya perekonomian mengah ke bawah. Maka yang terjadi adalah si bank
ngebagiin uang ke masnyarakat tapi gak geratis atau istilah keren ngutangin.
Nah sebagai balas jasa nanti di kembalikan berikut bungan
(rentenir). Hari terus berganti dan tebak yang terjadi banyak yang gak bisa
bayar hutang. Ahirnya da yang di sita barangnya, hartanya rumahnya, istri
keduanya,,, eh engak deh.. pokonya di ambil dan yang terjadi di sana adalah
kemiskinan semakin menjadi..
Bagaimana kabar dari pulau Aya. Nah uang yang di buat bank
lebih banyak dari pada emas yang ada di sana. Uang yang banyak itu yang di
pinjamkan sama pulau sebelah. Sementara itu di pulau aya tejadi impalasi harga
barang jadi naik. Jadilah kerisis moneter.
Karena kebutuhan naik maka mereka di tuntut untuk bekerja
lebih keras dan ahirnya jadilah dulunya yang saling perduli saling menolong
tanpa pamrih sekarang malah jadi hitungan dengan alasan time is money men…. Kerenggangan
terjadi kesibukan orang tua cari duit anak gak keurus.
Tiga pilar yang ingin di jelaskan dalam islustrasi tadi
yaitu Fiat Money yaitu unga kertas yang jadi alat tukar, kedua adalah Fractional
Reserve Requirement yang artinya cadangan bank. Dan yang ter ahir adalah Interest atau
bunga bank.
Ya cuy kalau gue harus jelasin semua cape ni udah malem udah
segitu ya nanti kalau ada semangat gue bahas lagi….. gak tahu kapan. Tapi intinya
ada yang masuk akal di cerita tadi dan kita sudah masuk dalah ke sesatan setan.
Semoga dapet pelajaran dan jangan lu pa bersukur dapet ilmu ya… cawwwwww……………
Posting Komentar