Si Elpe


Ane akan ceritakan sebuah kisah yang gak banyak orang tahu tentang kisah ini bahkan teman ane sekalipun.

Ber awal dari sebuah obrolan bisa seorang anak yang namnya elpe. Biasa saja sih… tapi rupanya gak bisa karena pas ane jadi kerja sebagai tukang potocopy hal jadi lain anak itu suka ke toko. Ya biasa punya babeh. Ane pun ya gak terlalu perduli hingga sampai pada satu kesempatan kita ngobrol sangat menyenangkan kita menemukan hal yang menyenangkan bersama yaitu suka Linkin Park. Dengan lagu In the End aku mulai tertarik dengan candaaan dia dan aku juga mulai seang bercanda denganya hingga 
setiap pulang sekolah pasti ke toko walau itu malam walau itu di marahin ibunya.

Kisah terus berlanjut hingga potocopy harus aku tinggalkan dan mencari pekerjaan yang lain. Aku sangat terkesan ketika elpe meminta jangan meninggalkan pekerjaan itu karena nanti kita gak bisa ketemu lagi. Aku jawab jangan khawatir nanti masih tinggal di sini kok akan pulang gak akan nginep.
Mulailah pekerjaan baru. Ada hal yang paling sanya gak kuat lama di kantor satu buah sms kecil yang berbunyi “om, kapan pulang? “ serius sms itu lebih tajam dari pada pisau yang hanya bikin luka. Aku jadi selalu pulang cepat guna bisa ketemu dia dan bisa ngobrol bareng dan ketawa bareng. Hari terus berlalu ketika besok libur sekolah pasti si elpe nginap di rumah. Nah hal itu rupanya yang jadi berat ketika berpisah dengan dia. Kita bisa ngobrol semalaman bercanda seharian bahakan dia pernah gak pulang seminggu di rumah saja sama omnya. Walau ibunya suruh pulang tapi betah aja di sini sama onya.

Hari terus berlalu kedekatan kami semakin akrab. Bagian yang paling mnyenangkan adalah ketika bisa buat dia ketawa. Kalau kita bertamu pasti ketawa aku menceritakan kisahku dan dia menceritakan kisahku. Hingga aku menyadari bahwa aku menyayanginya seperti keluargaku sendiri.
Hampir tiap minggu pasti jalan ke luar ke toko buku lah jalan jalan ja. Pernah satu kejadian ketika pertama nonton biskop itu menghabiskan uang gaji ku hingga aku harus pinjam ke kantor. Apakah itu suatu kesedihan tidak itu sebuh kesenangan. Liburan yang menyenangkan.

Yang saya anehkan dari anak itu adalah bukan elpe saja yang om tahu. Dirumah juga ada keponakan dari jakarta yang seang banget sama om, tapi pikiran saya kok merasa terganggu dan manjanya seorang anak kadang males buat ngelayanin. Nah beda sama si elpe ini walaupun om pulang kerja cape sudah sore dan ingin istirahat ketika si elpe datang rasa cape itu hilang entah kenapa. Aku melayani elpe buat bercanda ketawa-ketiwi bahkan sampai tengah malam. Dia banyak nanya dan ingin ini itu ketika omnya mau memejamkan mata yang terjadi adalah hal yang menyenangkan buka malah kesal atau terganggu. Ini aneh, mungkin inilah jika kita menyayangi seseorang kita rela melakukan apapun dan senang malah melakukanya. Jujur baru kali ini aku merasakan menyayangi seseorang begitu menyenagkan. Terimakasih ya Allah terimakasih Elpe

Kadang terpikir bahkan sering mungkin begini kalau aku jadi ayah. Ketika tidur di ganguin ketika kerja juga di ganguin ngajak maen mulu. Itu semua sangat menyenagkan bukan malah membuat kita kesal dan sebal malah sebaliknya aku makin sayang sama si Elpe.

Rupanya kesenagan itu mengambil sebuah konsekwensi yang berat bagi saya. Dulu waktu sd bertemu dan bercanda bisa di lakukan hampir tiap hari namun setelah dia masuk smp asrama hal yang lain berbeda. Baru kali ini juga saya merasa sangat rindu, saya tahu betul rasa ingin bertemu yang sangat hingga aku gak bisa melupakanya sedikitpun kadang aku melamun gak jelas mikirin elpe, perasaan tersiksa pengen nagis.

Perasaan itu tidah hilang seminggu-dua minggu sebulan dua bulan hingga sekarang perasaan rindu dan selalu memikirkan itu ada. Kalau dari analisis bahwa elpe telah membangkitkan naluri melestarikan keturunan. Jadi si Elpe menjadi pemacu perasaan ingin memiliki keluarga yang ada pada diri saya sehingga jika dulu perasaan itu  tersalurkan sekarang malah dia pergi yang terjadi adalah saya kelabakan. Mungkin itulah penyebabnya. Hingga jika melihat anak smp aku pasti teringat sama dia, jika pulang ke rumah pasti teringat sama elpe bahakan aku sempat nangis karen sudah tidak kuat lagi menahan sakitnya gak bertemu dia.

Kita ketemu paling 2 mingu sekali nah petemuan yang sebentar harus menyiksa minggu selanjutnya seandainya dia gak pulang aja 1 tahun saya rasa tidak akan begitu menderita ketimbang ketemu dan berpisah lama lagi seperti minum seteguk dahaga selautan berbulan-bulan berminggu-minngu.
Apakah memang ini salah menyayangi seseorang atau mengapa kadang saya rasakan hal demikian. Sampai sekarang saya masih sedih dan masih kepikiran ini sudah terjadi berbulan-bulan aku berdoa semoga saja cepat berahir semua ini karena sangat menyakitkan sekali.

Posting Komentar