Seperti biasa setiap malam rabu saya di minta untuk mengisi
di kajian remaja. Walau pulang kerja sangat cape dan seringkali setelah mengisi
kajian itu saya harus melanjutkan tugas lagi karena kebetulan malam itu kebagian
jaga malam,,,, apakah itu masalah? Alhamdulilah tidak karena rasa senang saya
lebih besar dari pada keluhan saya.. ya rasa senang bisa mengisi kajian remaja
walau pada kenyataanya mengisi kajian anak-anak. Apakah yang terbayang dalam
benak anda ketika mendengar kata anak-anak adalah mahluk yang tidak bisa diam
dan susah di ajak mikir? Itu benar ! dan sekali lagi apa itu masalah bagi saya
dan sekali lagi saya jelaskan tidak saya senang melakukan itu, anak-anak yang
mudah tertawa dan sangat ceria tetunya…
Dalam perjalanan mengisi kajian anak-anak itu saya terus
berpikir “subhanawallah saya masih di percaya oleh Allah untuk mengajarkan
anak-anak tentang ketauhidan sementara saya sendiri masih dalam ke kurangan”
sempat terbersit dalam pikiran saya seandainya ada orang yang lebih pintar dari
saya keilmuan lebih tinggi alangkah baiknya jika saya di gantikan. Perasaan
tidak pantas tiba-tiba muncul. Etah mengapa?
Dialnjut dengan merasa bahwa yang
saya ajarkan hanya itu-itu saja membaut anak-anak bosan, saya pikir bahwa saya
belum berkompeten untuk menjadi guru ngaji apalagi harus menghafal, dan baca
Al-Quran saya merasa masih sangat kurang…
Tanpa sadar pemikiran-pemikiran saya tadi mengakibatkan
penampilan malam rabu ini saya rasa kurang full. Memang yang baik itu adalah
tidak mengagap sesuatu sudah sempurna lantas tidak mengevaluasi. Tapi untuk
kali ini beda… saya merasa dengan saya berpikir seperti tadi bukan malah mebuat
penampilan saya bagus malah semakin jelek (itu menurut saya) tidak oftimal.
Setelah pengajian pun saya berpikir dalam bahwa apa yang
saya sampaikan nampaknya memang hanya di ucapkan saja tidak saya lakukan,,, dan
rasa takutpun muncul yaitu takut kalau apa yang saya ucapkan menjadi bomerang
bagi saya sendiri karena saya mengatakan apa yang tidak saya lakukan…
Pemikiran ini lebih dalam lagi,,, lalu kenapa saya begini
sekarang? Padahal dulu tidak begini. Menginjak umur 25 lebih ini saya
belumpernah melakukan apa yang saya lakukan sekarang. Lantas apa yang
sebenarnya yang bisa menembus pertahanan saya selama 25 tahun ini sehingga diri
saya sendiri tidak nyaman dengan pola pikir dan pola sikap saya yang telah
berubah.. ke arah yang kurang baik…
Pertanyaan itu yang membuat saya tertidur dan bangun di
tengah malam… hingga menulis tulisan ini jam 2 malam… saya renungkan kembali…
Jawabanya adalah saya berharap sesuatu yang memang bukan hak
saya,, saya tidak menerima sebuah ketetapan Allah dan saya bingung harus
ngapain…. Yang terjadi adalah menejunkan diri dalam jurang ke nistaan,,,
sepenuhnya saya sadar bahwa saya jangan terlalu lama dalam ke gundahan dan
kegalawan ini. Harus segera di cari solusinya,,, terpikir bahwa dulu saya
pertama ke sini. Saya pikirkan itu,,, saat itu aku bukanlah siapa-siap tidak
ada sanak sudara disini.. dan aku belum tahu siapa-siapa hanya anak ingusan
saja… nah kenapa setelah kau merasa kenal dan tahu lalu kamu merasa berhak
memilikinya? Bukanya dulu kau tidak mngenalnya tidak perduli padanya. Lantas
mengappa sekarang kau tersiksa karenanya dan itu terus menerus?
Aku harus segera bangun sebelum semuanya sudah terlambat…..
hikamah yang dapat di petik dari pengajian sekarang adalah jangan pernah
berpikir buruk sebelum melakukan
alih-alih itu menghebatkan anda malah akan menghancurkan anda secara perlahan…
bukan tidak boleh memang penting berpikir demikian tetapi pilih pada waktu yang
tepat dan suasana yang pas… pati itu akan menjadi kekuatan anda buakn malah
jadi titik kelemahan anda…..
Posting Komentar