Inspirasi hari
jumata,, saya lihat di tv saya mendapati sebuah inspirasi yang menambah
keimanan kepada Allah SWT. Betapa hidup itu bukan karena adanya organ jantung,,
bukan karena ada organ otak, bukan karena ginjal, bukan karena paru-paru,,
tetapi hidup karena Allah masih mengijinkan kita hidup.. buktinya?
Craig Lewis
menjadi manusia pertama di dunia yang bisa tetap hidup meskipun tanpa jantung
di dadanya. Semua ini berkat pengobatan spektakuler yang dilakukan oleh dua
dokter dari Texas. Dokter Billy Cohn dan Bud Frazier dari Texas Heart Institute
berhasil mengganti jantung milik Craig Lewis dengan sebuah alat pompa yang
berfungsi layaknya jantung manusia.
Jantung
buatan ini telah menyelamatkan nyawa bapak berusia 55 tahun itu dari penyakit
amyloidosis, sebuah penyakit yang menyebabkan tubuhnya memproduksi protein
abnormal. Protein-protein inid apat memenuhi organ tubuh hingga organ tersebut
berhenti bekerja.
Kini, Lewis
bisa dibilang sebagai manusia tanpa jantung pertama yang berjalan di muka bumi.
Tak hanya itu, jantung buatan tersebut membuat bapak ini tak memiliki denyut
nadi. Hal ini dikarenakan cara kerja jantung buatannya yang tak berdetak
seperti jantung asli, melainkan hanya memompa darah terus menerus tanpa henti.
Tapi bagaimanapun hasilnya, selama alat ini berfungsi, Lewis akan tetap hidup
meskipun tanpa detak jantung dan denyut nadi.
Yang
mengkhawatirkan adalah karena tak memiliki denyut jantung maupun denyut nadi,
jika bapak ini tiba-tiba pingsan, dan orang yang menolongnya tidak mengetahui
riwayat kesehatannya, bisa saja Lewis langsung dikatakan meninggal. Padahal ia
masih hidup.
Ada juga Seorang
gadis yang hidup dengan setengah otak karena mengalami kecelakaan mobil
mengerikan sadar dari keadaan koma dengan kemampuan artistik baru. Taisia
Sidorova, 21 tahun, dari St Petersburg, Rusia, itu telah dinyatakan tidak punya
harapan hidup setelah kecelakaan tiga tahun lalu yang membuat setengah
tengkoraknya hancur dan fragmen-fragmen tulang menjepit otaknya.
Para dokter harus menyingkirkan otak kirinya yang rusak, yang berperan dalam urusan logika dan analisis, dan menempatkan pelat pelindung ke dalam kepalanya. Mereka tidak banyak berharap pada pemulihannya dan memberi tahu ibunya, Irina, bahwa Taisia kemungkinan akan cacat selama sisa hidupnya.
Namun, secara perlahan, dengan cinta dan dukungan keluarganya, dia mulai sadar, mulai berbicara, dan akhirnya diizinkan pulang ke rumah. Irina mengatakan, sebagaimana dikutip Daily Mail, Kamis (21/7/2011), "Dia butuh istirahat dan memulihkan kekuatan ketika ia berada di sini, masih harus ada operasi lagi untuk membentuk kembali tengkoraknya. Saat itulah ia mulai membuat sketsa untuk terapi meskipun dia tidak pernah tertarik dengan hal semacam itu sebelumnya. Ternyata dia benar-benar bagus."
Guru seninya, Ostrowski Ludmilla, mengatakan, "Saya tidak pernah menilai kemampuan artistiknya sebelumnya, tetapi dia seperti orang yang baru sekarang, dia punya bakat alami untuk seni. Ini luar biasa."
Ibunya menambahkan, "Dia lemah pada awalnya. Para dokter tidak percaya dia akan bertahan. Saya tidak mau menerima kondisi itu dan saya berada di samping tempat tidurnya, berdoa, memijat, dan berbicara kepadanya." Dia mengatakan, sesuatu terjadi pada malam Tahun Baru ketika ia menangis di samping tempat tidur putrinya. Taisia lalu menggerakkan tangannya untuk menyeka air mata ibunya. Dua tahun kemudian, dia telah belajar cara memegang pensil di tangan kirinya sebelum mengambil sebuah kuas cat.
Dokter yang merawat Taisia menambahkan, "Otak manusia merupakan hal yang luar biasa. Dalam kasus dia, bagian yang tersisa tampaknya telah berkembang untuk mengimbangi bagian yang hilang, dan pada saat yang sama memberinya bakat seni yang sebelumnya belum ditemukan."
Taisia yang kehilangan otak kirinya hanya bisa menggerakkan secara terbatas tangan kanannya, penglihatan pun terbatas. Dia sekarang menggambar dengan tangan kiri.
Para dokter harus menyingkirkan otak kirinya yang rusak, yang berperan dalam urusan logika dan analisis, dan menempatkan pelat pelindung ke dalam kepalanya. Mereka tidak banyak berharap pada pemulihannya dan memberi tahu ibunya, Irina, bahwa Taisia kemungkinan akan cacat selama sisa hidupnya.
Namun, secara perlahan, dengan cinta dan dukungan keluarganya, dia mulai sadar, mulai berbicara, dan akhirnya diizinkan pulang ke rumah. Irina mengatakan, sebagaimana dikutip Daily Mail, Kamis (21/7/2011), "Dia butuh istirahat dan memulihkan kekuatan ketika ia berada di sini, masih harus ada operasi lagi untuk membentuk kembali tengkoraknya. Saat itulah ia mulai membuat sketsa untuk terapi meskipun dia tidak pernah tertarik dengan hal semacam itu sebelumnya. Ternyata dia benar-benar bagus."
Guru seninya, Ostrowski Ludmilla, mengatakan, "Saya tidak pernah menilai kemampuan artistiknya sebelumnya, tetapi dia seperti orang yang baru sekarang, dia punya bakat alami untuk seni. Ini luar biasa."
Ibunya menambahkan, "Dia lemah pada awalnya. Para dokter tidak percaya dia akan bertahan. Saya tidak mau menerima kondisi itu dan saya berada di samping tempat tidurnya, berdoa, memijat, dan berbicara kepadanya." Dia mengatakan, sesuatu terjadi pada malam Tahun Baru ketika ia menangis di samping tempat tidur putrinya. Taisia lalu menggerakkan tangannya untuk menyeka air mata ibunya. Dua tahun kemudian, dia telah belajar cara memegang pensil di tangan kirinya sebelum mengambil sebuah kuas cat.
Dokter yang merawat Taisia menambahkan, "Otak manusia merupakan hal yang luar biasa. Dalam kasus dia, bagian yang tersisa tampaknya telah berkembang untuk mengimbangi bagian yang hilang, dan pada saat yang sama memberinya bakat seni yang sebelumnya belum ditemukan."
Taisia yang kehilangan otak kirinya hanya bisa menggerakkan secara terbatas tangan kanannya, penglihatan pun terbatas. Dia sekarang menggambar dengan tangan kiri.
Dan masih
banyak lagi yang membuktikan bahwa kehidupan ini bukan karena ada organ tapi
memang Allah yang masih menghendaki kita untuk hidup,,, maka seharusnya kita
sukuri hidup ini,, dan takut pada yang memberi hidup ini,,,
Posting Komentar