Bertemku sahabat lama


Pas libur kemarin hari sabtu saya bertemu dengan sahabat lama kalau boleh di bilang. Teman dari SMA dan sampai sekarang kita masih saling berkomunikasi. Menarik karena gayanya masih seperti dahulu,, kalau hanya sekedar bertemu mungkin sayatidak akan muat dalam sebuah tulisan ini namun ada hal yang menarik dari pertemuan dengan sosok bernama Asep ini.

Berangkat dari lulusan kuliah dan keberuntungan dia sudah mendapatkan kerja yang cukup mapan mungkin bisa di lihat dari tongkronganya,, namun gayanya masih seperti dulu saya kira,,, menarik ketika obrolan kami di lanjutkan di tukang baso kita membahas panjang tentang makna-makna kehidupan saya juga merasa aneh karena jarang orang yang saya temukan menyampaikan gagasan semacam ini terutama istilah yang dia sampaikan “ Belajar hidup dari kehidupan” “ saya pemerhati hidup” Dan sebagainya,,


Dia bertanya tentang arti sukses itu apa? Sambil dia jawab sendiri,,, setandar-standarr kesuksesan yang kadang tidak sesuai dengan hati bagaimana dengan sukses aherat? Dia mencurahkan pemikiran dari bosnya,, pengamatanya dari orang sekeliling dan termasuk dirinya yang merasa konyol karena harus memlihara kucil,,, masa hasil kerja keras di makan kucing hahha .. makana menabung bagaimana kalau saya menabung dan setelah banyak kemudian saya mati nah tabunganya gimana dong,, sudah susah-sudah ngumpulin malah mati duluan,, mungkin resiko ini yang di lawan oleh manajemen keungan di manapun.

Mungkin anda punya pandangan demikian atau malah lebih pareatif …saya hanya berbagi sidini karena dia merasa kalau pikirannya yang demikian belum tentu orang mau dengar apalagi setujukarena pikiran yang demiakian cendrung anaeh dan kadang gak penting,, saya katakana bisa benar karena orang sudah sibuk dengan kehidupanya sampai lupa memikirkan hidup itu apa? Mulai dari masalah ekonomi anda bepikir bagaimana meningkatkan Finansial anda  sudah mengambil waktu anda,, memikirkan pendidikan anak, rumahtangga, dan mungkin memikirkan tetangga atau teman anda yang semakin hari kok semakin sejahtera ya,, sehingga jarang orang yang “take rest” dan meluangkan waktu untuk apa sih hidup…

Si Asep juga bertanya tentang naset orang jika kita melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan hati kita lebih baik di tingalkan walau tinggal selangkah lagi,, saya kontan tidak setuju manamungkin anda meninggalkan sesuatu yang sudah anda usahakan sejak lama apalagi tingal selangkah ini gila,,, karena kalau kita mau bijak,, selesaikan dulu urusan yang satu baru urus yang lain,, karena islam mengajarkan juga demikian,, dia juga bertanya tentang nasehat orang yang menasehatkan pada kita namun hati kita masih kekeh pengen di sana pengen merasakan,,

Menarik karena ini akan menjadi dua pembahasan yang pertama apa yang di lakukan dan apa yang dihadapi.. keduanya berbeda,, yang dilakukan ada kala ada salah dan benar sedangkan yang di hadapi suatu kondisi dimana kita kita akan menghasilakan sebuah pandangan,, ambilah contoh
Jika anda menjual milkshake dan anda membutuhkan es mana yang anda gunakan es Kristal yang kecil-kecil atau es batangan. Jika anda tidak ada nasehat dari orang lain kemungkinana besar anda akan mengunakan es barangan karena banyak tersedia namun ketika di praktekan anda kana keram di bagian tangan karena es batangan itu harus ada paarut atau pecah menjadi kecil kecil… jika anda mendengar pengalaman orang maka anda akan mengunakan es cristal dan artinya anda tidak usah susah susah memecahnya.. itu adalah apa yang kita yakukan tindakan..

Namun kondisi yang dihadapi setiap orang akan berbeda presepsinya disni akan terlihat bagaimana energy positif bekerja, katakanlah anda menjual es lagi kondisinya sedang tidak banyak pelanggan,, dua hal keputusan yang mungkin beda akan di lakukan mempertahankan atau malah cari bisnin lain,, kadang nasehat dari orang belum tentu benar,, kadang juga benar,, namun liht inilah sikap,,, terhadap sebuah kondisi . sehingga saya simpulakan jika nasehat adalah sebuah cara maka lakukan agar kita tidak melakukan kesalahan namun jika nasehat terhap sebuah kondisi bisa jadi kita lebih bisa menanganinya atau sebaliknya… nah bagimana?

Kembali lagi teori yang unik yang sebenarnya ada kelemahanya juga,, si Asep mengatakan kadang orang menasehatkan jika kita tidak bisa mengerjakan maka serahkan pada ahlinya sehingga bisa di kelola dengan baik,, namun kenyataan kita tidak mudah menemukan orang yang ahli dan amanah,, bayangkan jika anda adalah seorang pedagang dan anda ingin terjun ke pendidikan kemudian di serahkan pada yang ahli anda hanya modal saja,,, tidak menutup kemungkinna dana anda habis adan bisnisnya juga habis,, tidak menyerahkanya 100%  mungkin itu solusinya,,, serahkan pada alinya dan semua beres memang tidak sesimple itu  ternyata… ini berhasil atau tidak ya ini adalah usaha kita selama yang peting kan berusaha,, ya semoga dengan membaca artikel ini bukan malah menjadi ketekutan gak jelas tentu maksud saya bukan demikian saya hanya menyarankan,,

Posting Komentar