Makanan Adalah Kenikmatan |
Astagfirullah mungkin itu yang saya ucapkan dalam hati dan kemudian saya
berfikir. Ketika tengah makan baso bareng teman kerja di toko mang imron
ngomong “saya gak bisa makan kaya gitu” saya bingung emang makan kaya gimana? Itu
makan pake telur rebus dan sayur yang sudah di rebus juga, emang enak kaya
gitu. Salah satu teman saya menyahut katanya memang dia tidak bisa makan yang
di goreng. Saya langsung berpikir ada juga orang yang kaya gitu ya..
Saya mengucap syukur alhamdulilah saya masih di kasih kenikmatan makan ini
makan itu ternyata ada orang yang gak bisa makan ini dan makan itu karena
penyakitnya. Seperti ust hamam juga gak bisa makan jengkol, pete bahkan teh
manis saja jangan. Astagfirullah bagaimana kalau itu terjadi pada saya, saya
rasa mungkin ini yang di sebut kenikmatan yang di cabut. Saya teringan dengan
sebauh ayat yang artinya barang siapa yang bersukur maka akan ku tambah
nikmatnya barang siapa yang mengingkari kufur maka azab dari Allah sangat
pedih.
Saya akui kenikmatan dari Allah sering saya lupakan makanya saya suka
merasa bersalah, begitu besar nikmat dari Allah malah kenikmatan itu kok berasa
malah menjauhkan dari Allah. Nah disitu yang salah kenikmatan yang tidak berkah
itu di sana semakin ditambah kenikmatan semakin bersukur dan semakin dekat sama
Allah,
Kembali ke soal makanan saya pikir betapa kenikmatan makanan adalah hal
yang prinsipil bayangkan saja oran sakit masalah pasti dimakanan jadi gak
enaklah atau jadi males makan, anak yang kurang sehat terindikasi dari makanya.
Nah bayangkan jika seorang yang sudah makanan nya di batasi bukanya tidak mau,
bukanya tidak kebeli tapi kalau makan penyakitnya jadi kumat astagfirullah. Aku
berlindung dari demikian., hidup kita di dunia sebentar dan kita juga harus
tidak bisa menkmati makan yang nikmat itu. Namun jika sabar Allah akan beri
gantinya,
Disini juga terlihat sebenarnya bahwa kenikmatan di dunia tidak ada yang
lama semua sementara, sekarang enak makan besok besok bisa jadi makanan bukan
jadi gak enak bisa jadi gak boleh dimakan. Sudah makan enak dan kenyang eh
lapar lagi semua sementara saja, mengingat hal itu Al-quran sekali lagi
membuktikan kebenaranya yaitu hanya kenikmatan di ahertalah yang kekal berikut
dengan azabnya juaga,
Jadi begitu mudahnya Allah mencabut kenikmatan jika kita tidak pandai mensukurinya..
coba renungkan itu ketimbang mengingat kelemahan dan keluhan kita
Posting Komentar