Memaknai Kesukuran |
Hari ini saya
bisa memaknai apa arti dari kesukuran itu, setelah sekian lama saya tahu saja
apa sebuah kesukuran dan arti dari kesukuran namun tidak begitu dapat merasakan
manfaatnya. Dan kesukuran itu saya bisa rasakan manfaatnya
Ketika kita
melihat orang menganti hp baru dan sibuk dengan obrolan hp baru itu rasanya
sakit juga karena saya gak bisa beli hp yang baru. Mungkin jika punya hp baru
kita bahagia ya, namun saya pikir lagi kalau kebahagian itu harus hp baru kapan
kita menikmati hidup karena kebahagian kita bersyarat. Saya tahu bahwa sebesar
apapun usaha saya untuk beli hp gak akan kebeli. Namun saya mengucap
alhamdulilah saja, kenapa? Kadang menginginkan membeli sesuatu dan ternyata
kita tidak bisa membelinya adalah sebuah anugrah dari pada barang itu sendiri
Saya berpengalaman
bahwa semisal hp wah bagus ya, pengen beli kayaknya enak di pake. Nah setelah
kita beli kemudian ada yang keluar baru lagi otomatis kita pengen beli lagi,
dan terus terus, jadi sampai kapan, bukanya bahagia malah semakin menderita
karena ternyata hp kita sekarang tidak cangih karena ada yang lebih cangih.
Kalau saya menekadkan
untuk beli dan berusah malah memaksakan untuk beli yang terjadi malah barang
yang sudah kebeli tapi penderitaan malah semakin bertambah bukan malah bersukur
malah apa yang kita punya jadi jelek. Kalaupun iri seandainya perasaan itu di
pelihara yang menderita kita juga dan yang lebih logis adalah apakah dengan iri
kita akan memiliki hal itu? Kan tetap aja tidak.
Ketika pikiran
saya sedang asiknya memikirkan hal tadi kemudian terbersit di hati kenapa saya
tidak mencari yang bisa di sukuri alih-alih saya mencari apa yang membuat saya
bahagia, mencari apa yang saya inginkan, mencari apa yang saya tidak punya,
lebih baik apa yang bisa saya sukuri. Dan alhamdulilah saya menemukan yang bisa
saya sukuri dan yang terjadi adalah wow... saya baru merasakan peraan lega dan
tenang, setelah tadi saya begitu iri dengan hp baru teman saya kemudian berubah
jadi sebuah kesukuran dan itu membahkan kebahagian.
Keinginan kita
yang menjadi syarat kebahagian kita hanya akan membuat lama saja kita meraih
kebahagian, mengikuti hawa nafsu tidak akan berahir sampai liang kubur begitu
kata Al quran. Dari pada mengejar keinginan yang tidak penting lebih baik
mencari apa yang bisa kita sukuri dan sukuri itu dengan sepenuh hati,
alhamdulilah tenang tuh hati, bahagia tuh hati gak usah nunggu dulu barang yang
gak ada, jadi benar bahwa jika kita bersukur akan Ku tambah nikmat Ku dan jika
kalian kufur maka azab Ku sangat pedih. Jadi kenikmatan itu akan di tambah
saaat itu juga dalam bentuk ketenangan hati.
Dan tahukan yang saya
sukuri? Ternyata sederhana pengejian anak2 kalau saya ketawa bersama meraka
kalau saya bisa akur sama mereka menyenangkan, namun jika gak akur lagi
ngeselin menderita juga heheh.
Posting Komentar