Sukses sih,, tapi,, |
Apa anda mencari
apa arti sukses, apa arti kebahagian, bagaimana menjadi orang sukses dan bagaimana
agar bahagia menikmati hidup, mungkin itu masalah yang akan di rasakan oleh
kebanyakan orang sekarang, mungkin teman saya yang suka ngutang di kantin bisa
di katakan sukses karena sukses memperdayai penjaga kantin dan bisa menikmati hasil hutanganya (senyum jahat). dan cara yang anda
untuk mengetahui itu adalah dengan membaca buku bukan bertanya pada pedagang
pecel yang menjual pecelnya sehari 100 bungkus (kebayang ngulek bumbu kacangnya
sampe criting, dan akan pegal lebih dari main ninja fruit) dan tak lupa menyempatkan
nonton golden Ways, mungkin saya menemukan beberapa jawabanya dan mulai
menyukai dunia motivasi yang dulunya saya tertarik dengan dunia lain.
Dan pasti tidak
asing lagi dengan Bill Gates, Mark Zuckerberg sebagai contoh kesuksesan,
bagaimana dengan Stephen R. Covey yang bukunya menjadi kiblat hampir seluruh
buku motivasi, dan Robert Kiyosaki menuliskan setiap bukunya untuk sukses dan
mempunyai penghasilan sendiri. Di tambah dari ajaran Napoleon Hill yang mampu
menjadi orang kaya dengan metode yang di kenalkan jangan lupa juga dengan Donald
Trump dengan kerajaan perusahaanya Dan banyak contoh orang masa kini dan masa
lalu yang berbagi rahasia kesuksesan meraka. Contoh orang-orang yang menjadi
gambaran kesuksesan yaitu banyak uang, terkenal dan sebagainya, tidak tahu si
emak yang jual nasi suka di kasih banyak, atau bu eka yang baru buka warung
nasi, yang makananya enak. Kita lebih mengenal orang yang kita tidak kenal
???@#@#@ kalimat rancu tuh #ABSUR
Kemudian saya
tersadar dengan sebuah kenyataan bahwa kita sedang di giring untuk menjadi
seperti mereka lebih kaya dan lebih kaya lagi, sekan itu menjadi satu-satunya
cara untuk bahagia. Nah ketika saya membaca sedikit sejarah islam maka kita
akan menemukan orang yang sukses juga dan itu banyak banget. Sukses apa banyak
harta ? tentu bukan! Tapi mereka adalah yang berhasil meraih KEMULYAAN DI
HADAPAN ALLAH. Tiba-tiba kata itu ada di pikiran saya, kemudian saya merenung
lantas orang-orang yang di katakan sukses di atas di mana kemulyaan mereka,. Ya
menurut saya kemulyaan mereka ya di depan manusia, maka saya merumuskan
“ jika kemulyaan
di hadapan manusia bisa juga meraih kemulyaan di hadapan Allah maka carilah,. Namun
jika sebaliknya Kemulyaan di hadapan Allah justru akan memulyakan kita di
hadapan manusia, malaikat dan seuruh mahluk Allah. Lalu mengapa kita memilih
yang remeh temeh itu? “
Nah itulah
rumusanya nanti di lanjut lagi deh tulisanya kayaknya saya sudah kehabisan ide,
Posting Komentar