Syaikh Dr. Khalid Al Mushlih:
Beliau bercerita sendiri dalam muhadharah beliau, ketika
beliau masih berstatus mahasiswa di al qashim, beliau mendatangi majlis syaikh
al 'utsaimin. setelahnya dari majlis tersebut, beliau menghampiri syaikh
'utsaimin yang hendak pulang ke rumah syaikh 'utsaimin, karena syaikh 'utsaimin
selalu berjalan kaki dari rumah ke tempat kajian begitu pula sebaliknya.
ditengah jalan pemuda itu nekat memberanikan diri untuk bertanya, 'syaikh
apakah antum mempunyai anak perempuan?',
ketika mendengar pertanyaan pemuda tersebut, syaikh
'utsaimin berubah mimik mukanya dan bertanya, 'ada apa akh?',
pemuda itu menjawab, 'kalau ada, ana berniat meminangnya,
bolehkah ana meminangnya?...
lalu apa yang dilakukan syaikh utsaimin? apakah beliau
bertanya usaha bapak kamu apa? kamu sudah hafal hadits berapa? sebelumnya kamu
lulusan apa? gaji kamu berapa? tabungan kamu berapa?
Bahkan syaikh 'utsaimin tidak memberikan sebuah
pertanyaanpun kepada pemuda ini, syaikh 'utsaimin hanya berkata,
"Tunggulah kabar dariku, Insya Allah akan aku telephon..."
Lalu dalam hari-hari penantian kabar tersebut, pemuda ini
mengalami kegelisahan juga, satu hari berlalu, dua hari berlalu, hingga sepekan
berlalu, beliau bertanya dalam hati, "apakah syaikh lupa ya, perlukah saya
mengingatkannya?",
namun pemuda ini teringat perkataan syaikh yang menyuruhnya menunggu...
Hingga akhirnya sebulan setelah peristiwa itu ada telephone
yang dialamatkan ke asrama, namun kebetulan pemuda ini sedang kuliah. akhirnya
dari pihak asrama menyampaikan ke pemuda ini bahwa beliau dicari oleh syaikh
'utsaimin...
Dalam hati dia bertanya, "kenapa ya syaikh 'utsaimin
mencariku?" karena ternyata pemuda ini sudah agak pesimis dan bahkan agak
terlupakan...
Ketika beliau telp syaikh 'utsaimin, beliau bertanya,
"ada apa syaikh?" "ana ingin melanjutkan pembicaraan kita waktu
itu akhi?", "pembicaraan yang mana syaikh?",
"pembicaraan ketika anta menyusul ana di jalan...
akhi silahkan kamu lanjutkan prosesnya?!!!",
pemuda itupun terkejut, ternyata syaikh 'utsaimin masih
mengingatnya dan beliaupun akhirnya membalas pernyataan syaikh 'utsaimin dengan
terbata-bata,
"syaikh, perkenankan ana mengabari orang tua ana
terlebih dahulu untuk kelanjutannya...",
"silakan akhi, ana tunggu kedatangan kalian..."
karena ternyata pemuda yang bermodal nekat ini juga belum
memberitahukan orangtuanya kalau beliau hendak melamar anak syaikh 'utsaimin...
Pertanyaannya adalah apa yang dilakukan syaikh 'utsaimin
selama satu bulan tersebut?
Inilah adab 'ulama yang harus dicontoh oleh wali seorang
anak perempuan...
Syaikh 'utsaimin ternyata menyelidiki sendiri tentang pemuda
ini, dari pergaulannya, bagaimana dimata teman-temannya, dimata gurunya, bagaimana keseriusan dalam
belajarnya, prestasinya di kampus, latar belakang keluarganya... itu beliau
lakukan sendiri...?!!!
Bukannya langsung ditanyakan kepada pemuda itu di tempat itu
dan saat itu juga... Dan akhirnya setelah mengetahuinya dengan jelas, barulah
beliau memutuskannya setelah bermusyawarah dengan keluarga beliau pastinya...
Pemuda ini adalah Syaikh Dr. Khalid Al Mushlih
"Maasha Allah..."
Jazaakumullah ya akhy fillah.
Sumber Ust. Arifin Ilham
Posting Komentar