Nah tugas itu ahirnya turun ke saya sebagai suaminya saya
mengantikan untuk mengerjakan PR anak SD itu. Ada beberapa hikamah yang ingin
saya bagi di sini. Membantu mengerjakan pr sebenarnya ada dua cara dengan
mengerjakan langsung atau kita ajarkan anak cara mengerjakanya. Mungkin yang di
lakukan istri saya adalah langsung mengerjakan soalnya alih aling mengajarkan
anak cara mengerjakanya, karena kalau mengajarkan cara mengejarkan itu cukup
berat. Butuh kesabaran yang extra. Karena saya mengelaminya butuh kesabaran,
Namun kesabaran itu berbuah hasil si anak jadi tahu cara
mengerjakanya dan ahirnya sedikit demi sidikit dia paham dan mulain bisa
mengerjakan sendiri. Cara mengajar itu juga di bagi dua cara penyempayan. Saya
mengajari anak saudara saya itu ketika pertama kali saya kaget karena dia sudah
kelas enam dan dia tidak tahu apa arti “THAT” apalagi arti tomorrow dia bilang
besok padahal saya pengen hari ini. Ehhehe. Saya cukup kaget karena hampirsaja
tidak ada satu kosa kata bahasa ingris
di kepala di kepala dia, ya itu menjadi semakin berat mengerjakan tugas,
namun saya menyampaikan dengan cara beda, dengan memujinya.’
Jika dia berhasil mengerjakan , atau tahu satu kata, maka
saya bisa bagus, nah itu bisa, terus saya lakukan itu dan hasilnya ckup terasa
dia bisa mengerjakan prnya sendiri tanpa di bantu saya. Dan tidak itu rasanya
dia mulai menyenagi bahas ingrisnya itu.
Saya jadi berpikir gak ada gunanya ya bilang, kamu kok gak
tahu, bego dan kata kutukan lainya termasuk nakal. Karena di jamin kata-kata
itu tidak akan merubah sikap dia, justru jika ada kebaikan kita bersi support
maka itu yang akan berdampak sebenarnya, justru itu yang akan merubah sikapnya
insya Allah,
Saya jadi kepikiran mungkin Allah juga sama kayaknya seperti
anak yang di beri PR. Saya ketika membatu anak mengerjakan pr bsia saja saya
beri jawabnya secara instan tanpa buka kamus, atau suruh cari artinya apa
langsung saja saya beri artinya beres tanpa mengajari di caranya. Namun itu sampaikapan
justru dia jadi gak bisa mandiri dia ngandelin saya terus, nah kita hidup di
dunia dengan berbagai masalah ibaratnya mengerjakan tugsa sekolah. Kita minta
bantuan pada Allah. Guru dan sekolah adalah dunia dan lingungan sekitar Prnya
adalah masalah dan yang membantu mengrejakan tugas itu adalah Allah, seorang
anak yang minta tolong di bantu mengerjakan PR ada dua pilihan bisa di kasih
jawabanya langsung atau di kasih caranya.
Kalau di beri jawabnya langsung kita tidak dewasa tapi kalau
di beri tahu caranya itu yang agak lama membutuhkan waktu. Ya mungkin doa kita
tentang masalah itu adalah Allah hendak mengajarkan cara menyelesaikanya jadi
jawabanya kadang lama kadang dikit dikit kadang di bikin susah dulu. Itu semua
hendak mengajarkan kita kedewasan Justru itu semua karena Allah saya sama kita
agar kehidupan kita di masa depan bisa lebih baik.
Jadi sekarang masih meragukan pertolongan Allah, sesunguhnya
pertolongan Allah sedang berjalan. Bukan dekat lagi.
Posting Komentar