cerita hantu, halloween,“Andri kenapa kamu ? datang-datang
sudah membanting pintu!” ayahku menegur kakaku yang baru saja datang. Suaranya
keras sehingga aku dan adiku yang sedang main terdiam. Sementara ibu segera
datang coba menenangkan suasana. Aku hanya bisa memeluk adiku riky dan mencoba
membawanya ke kamarnya.
“Ada apa ini ayah?” ibu coba
menengahi
“Anak ini gak sopan bukan ucap
salam datang datang sudah banting pintu!” ayah terlihat marah
“Andri jelaskan ada apa ini !” ibu
bertanya dengan baik baik
“Aku ingin motor!” jawabnya lantang
“bukankah sudah kita bahas dari
kemarin kamu baru kelas X SMA nanti saja kalau sudah kelas XII, lagian buat apa
? untuk pacara pasti” ayah menjawab
“andri Ibu gak tahu kenapa kamu
datang-datang minta motor bukankah sudah kita bahas” ibu menambahkan
Entah apa yang di pikirkan kakaku
saati itu namun tampaknya dia sedang kalut karena permintaanya ingin motor baru
tidak di sangupi oleh kedua orang tua ku, aku mengerti keinginanya di
menginginkan seperti teman temanya yang memiliki kendaraan dan pacar. Tapi aku
tidak menyangka pertengkaran sore itu membuat kakaku kabur entah kemana sudah
seminggu kakaku tidak pulang kami sekeluarga sangat khawatir karena dia
meningalkan rumah sudah cukup lama.
Rasanya aku dan ayah sudah cukup
berkeliling kota, bertanya pada temanya, sekolah bahkan tempat biasa nongkrong
namun hasilnya nihil.
Setelah seminggu kakaku pergi dari
rumah tiba-tiba ada yang menelepon ayahku dia mengaku mengetahui kakaku ada di
mana. Namun ada kabar yang membuat kami sedih karena kakaku sudah tak bernyawa
lagi. Kakaku di temukan pingsan di rel kereta api. Susanya genting saat itu
sunguh tak bisa di lupakan ibu menangis histeris taku kakaku tidak bisa selamat
begitupun ayah termenung diam nampanya sangat terpukul sementara aku hanya bisa
memeluk adikku dan aku pun tidak bisa menahan air mata karena kakaku adalah
panutan bagiku namun semenjak dia bergaul dengan anak jalanan dia jadi berubah
mudah marah dan tidak mau bercanda lagi denganku.
Setelah mendengar berita itu kami
sekeluarga bergas menuju rumah sakit. Kami begitu panik sehingga mobil yang
kami kendarai sudah tidak mengenal batas kecepatna ayahku begitu panik. Kami
melewati jalan yang nampak kosong itu dengan sangat cepat.
Setelah samapai di tempat kejadian
sukurlah ternyata kakaku hanya pingsan tapi ada sesuatu yang aneh setelah
kakaku di bawa ke rumah dia sering sekali berteriak-teriak seolah kesurupan.
Aku dan adi ku sangat ketakutan. Hingga ayah memangil paranormal yang bisa
mengobati kakaku itu.
Di malam Halloween aku mengintip dari kamarku ayah
nempaknya kedatangan seorang tamu tampilanya aneh bajunya rambut agak gondrong
dan nampaknya umurnya sudah 50 tahun. Aku baru tahu dari obrolan itu ternyata
dia adalah paranormal yang di undang ayah untuk mengobati kakaku. Dari
obrolanya dengan ayahku rupaya menreka mau mengobati kakaku malam ini. Dan
paranormal itu mengisaratkan agar anak-anak sudah tidur. Mendangar itu aku
kembali dan pura-pura tidur. Setelah itu aku tidak tahu apa yang mereka
obrolkan. Karena pikiranku penuh dengan rasa penasaran jadi aku tidak bisa
memejamkan mata.
Namun bertapa kagetnya ketika aku
medengar suara hentakan dari tembok samping kamarku. Bau kemanyan langsung
memenuhi kamarku. Baru rasanya aku sangat ketakutan,. Dengan di selingi
teriakan yang nampaknya menyakitkan suara dari tembok yang terhentak semakin
keras. Aku bersembunyi di bawah selimut sudah tak tahan lagi aku sangat
ketakutan. Aku berusaha keluar dari kamar dan ketika ku buka pintu dan keluar
dari kamarku aku membuka pintu kamar kakaku betapa aku sangat kaget kakaku di
ikat ayahku berdiri terdiam sementa si para normal tengah membakar kemanyan dan
membaca mantra sementara akakaku matanya merah melotot melihat ke arahku dan
berteriak “keluarga ini akan celaka” setlah itu aku tiba-tiba pingsan dan tak
ingat apapun.
Ketika mataku terbuka dan ayahku di
sampingku aku bertanya ada apa dengan ku yah.. ayahku mengatakan bahwa aku tak
sadarkan diri dan ikut kerasukan. Baru sadar bahwa aku ada di mobil ayah di
samping kakaku yang juga tak sadar. Sayup sayup aku mendengar bahwa aku akan di
bwa ke rumah sakit sesegera mungkin karena kakaku ternyata dia coba bunuh diri
dengan memotong nadinya. Aku merasa mobil di pacu dengan kencang.
Namun siapa sangka ada truk yang
berhenti tiba-tiba yang berisi besi bahan bangunan. Mobil yang kami kendarai
menabrak mobil truk itu dan kecelakaan pun tak bisa terhindari mobil kami di
tindih oleh berton-ton besi baja.
Seakan sebuah mukzijat ketika kami
sadar kami sudah ada di rumah sakit dan aku hanya bisa melihat sekeliling ku
dokter setelah ku perhatikan ternyata aku berada di ruang oprasi rupanya dokter
sedang berupaya mengelurkan salah satu besi yang menusuk dadadu. Aku merasa
lemah dan tak mampu membuka mata lagi. Aku hanya bertanya di mana ibu dimana
ayah dimana adiku. Dan baru aku sadari ternyata hanya aku yang selamat dari
musibah itu
Posting Komentar