Yeah,, nulis emang aneh giman begitu kadang bisa nulis
sehari dua sampai tiga artikel namun bisa juga bermingu-mingu lewat aja. Kadang
ada ide untuk di tuangkan namun terdiam dalam kata, salah satunya adalah
membuat buku. Apa saya saja atau memang seperti itu membuat buku ibarat
menyusun puzzel yang sulit untuk menemukan bentuk namun kita tahu bentukanya
gimana.
Baru hanya sebatas ide dan alur saja seajauh ini
perkembanganya,, semoga bisa segera rampung.
Sedikit ide yang saya dapatkan ketika berkendaraan ke
toko. Bisakah sholat menjadi solusi hidup? Manusia Allah ciptakan dengan
berbagai potensinya berikut dengan problematikanya. Namuan apakah manusia bisa
menemukan jalan keluarnya. Sejauh perkembangan peradaban manusia mereka bisa
memecahkan masalah mereka namuan hanya sebagian bahkan sesaat. Apakah anda
pernah berpikir jika banyak masalah lebih baik mencari hiburan dan setelah
selesai hiburan masalah kembali datang
Lalau ada pertanyaan apakah dengan Sholat bisa menjadi
solusi bagi masalah kita? Jawabanya ya, dan pertanyaan anda adalah kenapa saya
sudah Sholat masih belum bisa menemukan solusi. Kita tidak bisa menyalahkan
Shoat atau menyelahkan yang merintah Sholat, tentu masalahnya ada pada yang
melaksanakan Shalat. Sudah sempurnakah? Mungkin ini sudah banyak di kaji oleh
berbagai kajian bahkan anda sudah mendengar pembahasan ini sudah sangat sering
dan anda paham.
Saya memposisikan bahasan artikel ini dari segi “kepercayaan”
ya apakah kita percaya sholat itu sebagai solusi, sebesar apa anda yakin,
bahkan saya tidak mengajak anda untuk lebih yakin pada Sholat anda namuan saya
ajak anda lebih percaya pada yang maha memberi solusi. Yaitu Allah, seberapa
besar kita yakin pada Allah? Dan apa dampaknya ketika anda percaya pada Allah?
Pertanyaan ini terilhami dari Sholat istikhoroh yaitu
sholat meminta hujan. Kemudian ada salah satu pesertanya membawa jas hujan. Nah
itulah dampak keimanan. Shalat menajdi solusi namun setelah si praktekan tidak
ada perbedaan?
Ijinkan saya memberi contoh sederhana saya memberi anda
sebuah gergaji dan saya berata bahwa dengan itu bisa memotong pohon. setelah
beberapa lama anda bertemu saya lagi dan anda berkata anda berbohong gergaji
ini tidak bisa memotong. Apakah saya bohong? Apa gergaji salah ? atau anda yang
tidak yahu caranya karena saya memberi anda gergaji mesin. Jika mengunakan
gergaji mesin sama dengan gergaji biasa tentulah tidak bisa memotoang.
Mungkin ini yang harus kita perbaiki terlebih dahulu
bukan pada perintahnya.
Posting Komentar