Belajar daseorang yang giat berbisnis dan aktif di
#BisnisTanpaRiba saya mendapatkan pelajaran penting bahwa tenyata bisnin bukan
hanya sekedar untung rugi tapi dunia aherat juga. Ini sangat dalam maknanya
karena jika kita hanya berpikir untung dan rugi saja maka akan terjadi kita
benar benar terjebak dalam dunia yang penuh dengan kapitalisme semua di ukur
dengan duit, ahirnya mau saudaara ataupun orag tua bisnis is bisnis. Memang begitu
kalau untung rugi namun kalau kita berpikir dunia aherat lain kejadianya.
Sebut saja kita memiliki grobak yang sebenanrya
tidak terpakai. Nah kalau ada orang yang sedang bercerita tentang usahanya dan
dia membutuhkan grobak adn kebetulan kita ada. Tentu akalu mau itung itungan ya
pake uang sewa. Namun jika kita berpikir dunia aherat maka kalau mau bantu ya
udah bantu aja siapa tahu wasilah atau jalanya rezeki kita bisa di tingkatkan. Begituah
kisah teman saya.
Memang bener jaman yang serba mahal serba duit
kaya gini untuk menemukan hal deikian kayaknya seribu satu. Atau bahkan saya
sendiri belum tentu bisa demikian.
Yang engejutkan ternyata bagi seornag muslim
keberhailan jual beli itu bukan karena sangat ketatnya arus kas masuk dan
admisnistrasinya melainkan kemauan kita untuk melakukan bukan untuk diri kita
sendiri salah satu kisah yang menarik adalah tulisan dari pak Jammil Azzaini
Tergiur dengan iklan untuk bekerja di kapal
pesiar, lelaki ini justru pernah dipekerjakan di kapal pembawa kayu illegal ke
Malaysia. Saat hendak melarikan diri dari “jebakan” mafia tersebut ia harus
bertaruh nyawa untuk menyelamatkan diri.
Setelah 12 tahun menjadi karyawan, ia mencoba
peruntungan hidupnya dengan membuka bengkel tralis pada tahun 2007. Lokasi
bengkel yang awalnya menyewa, kini telah meluas menjadi 1 hektar lebih dan
telah menjadi milik sendiri. Karyawan di workshopnya mencapai hampir 400 orang
dan di saat order ramai, yang ikut bekerja bisa mencapai 1000 orang.
Di bawah bendera Artha Mas Graha Andalan, usaha
yang bergerak di konstruksi baja ini terus berkibar dan sering mendapat rezeki
dari arah yang tidak diduga-duga. Apa “resep” rahasianya? Lelaki beristrikan
Siti Saodah ini yakin bila hidup selalu berharap (berdoa) hanya kepada Allah
dan menjadikan orang tua sebagai raja, rezeki selayaknya raja akan dikirimkan
Allah tanpa mengenal waktu.
Selain dua hal tersebut, tiga kunci keberhasilan
bisnis ayah dari Ananta Nugraha (12) dan Hiraita Genta (4) adalah perbaiki
hubungan dengan manusia, sedekah sampai kita merasa kehilangan dan banyak
bersyukur.
“Jangan berharap Anda menjadi pebisnis dengan
untung fantastis apabila hubungan Anda dengan sesama manusia tidak baik. Jika
kehidupan Anda susah, karir tidak berkembang atau usaha tidak tumbuh melesat
coba periksa hubungan Anda dengan orang tua, saudara, sahabat dan orang-orang
di sekitar Anda.” Begitulah pemahaman lelaki yang hobinya mentraktir orang ini.
Selain itu, ia yakin bahwa sedekah itu pintu
datangnya rezeki. Dan apabila rezeki ingin datang dalam jumlah yang sangat
besar maka sedekah yang dikeluarkan bukan sedekah biasa. Lelaki berusia 38
tahun ini bercerita kepada saya, “Sedekah terbaik itu sampai kita merasa sangat
kehilangan, dengan kata lain sedekah dengan jumlah ekstrim dengan harta yang
paling kita sukai. Sekali-kali kita perlu melakukan ini untuk memancing rezeki
yang besar.”
Sementara agar selalu bersyukur ia selalu membandingkan
hidupnya saat ia lulus SMA. “Saat kita lulus SMA kita punya apa? Sekarang kita
punya apa? Nah, bila kita punya banyak hal yang tidak kita miliki dibandingkan
saat kita lulus SMA dulu maka bersyukurlah.”
Pria penggemar motor gede ini, juga menuturkan
kepada saya, “Dulu saya ikut mertua, sekarang sudah punya rumah sendiri.
Syukuri, Dulu mau beli motor saja susah, sekarang sudah punya banyak motor,
syukuri. Banyak hal yang harus kita syukuri. Saat kita banyak bersyukur maka
semakin pantas kita menerima dan mengelola duit yang gede. Orang yang banyak
mengeluh memang belum pantas ditambahi rezeki.”
Posting Komentar