Tak lama kemudian, datang Rasulullah saw, lalu Al-Haula menceritakan kisahnya kepada beliau. Maka Rasulullah berkata kepadanya,"Pulanglah wahai Al-Haula, dan tetaplah menaati suamimu!"
Al-Haula menjawab, "Baik ya Rasulullah tapi apakah pahala akan aku dapatkan kalau aku laksanakan?"
Rasulullah menjawab,"Tidaklah seorang istri bersabar melakukan sesuatu demi menjaga hubungan baiknya dengan suami, melainkan Allah akan menambah kebaikkan baginya dan menghapus kejelekannya. Tidaklah seorang istri mengandung anak dari suaminya, melainkan selama ia hamil itu akan mendapatkan pahala seperti pahalanya orang yang bangun malam, berpuasa pada siang hari, dan berperang dijalan Allah. Tidaklah seorang istri melahirkan seorang anak, melainkan setiap kelahirannya ia akan mendapat pahala yang sama dengan pahala memerdekakan anak manusia, dan pada setiap susuan mendapatkan pahala yang sama dengan pahala memerdekakan seorang budak belian. Jika ia menyusukannya, datanglah panggilan dari langit, "Wahai perempuan, sungguh engkau telah mencukupkan amalmu, tambahlah amalmu!"
'Aisyah menimpali,"Sungguh banyak pahala yang bisa didapatkan oleh kaum perempuan, bagaimana dengan kaum laki-laki, wahai Rasulullah?"
Beliau tersenyum mendengarnya, Lalu berkata,"Tidaklah seorang suami meraih tangan istrinya untuk merayunya, melainkan Allah akan menuliskan kebaikan baginya. Jika ia memeluknya, maka baginya sepuluh kebaikan dan jika ia menggaulinya maka baginya kebaikkan yang melebihi dunia dan seisinya. Apabila ia bangun untuk mandi, sebelum air membasahi tubuhnya, ditulis baginya satu kebaikan dan dihapus satu kejelekan, serta diangkat derajatnya satu derajat. Jika sudah benar-benar mandi, maka baginya kebaikan melebihi dunia dan isinya. Lalu dengan bangga Allah berkata kepada malaikatNya;"Lihatlah hamba-Ku ini. Dia bangun malam menggauli istrinya, lalu mandi pagi seraya meyakini bahwa Aku adalah Tuhannya. Saksikanlah bahwa aku telah mengampuninya."
Posting Komentar