Kesulitan siapa yang mau? Walau sekedar melewatinya,
kesukaran, kesedihan dan berbagai macam penderitaan. Tak ada yang mau bahkan
jika terkena sedikit saja sudah bukan main ungkapannya.. seakan dia yang paling
menderita, manuam kesulitan adalah madrasah?
Madrasah yang saya maksudkan adalah sbuah pendidikan.
Sebagiman rasul bersabda bahwa ibu adalah madrasah anak. Ternyata saya
renungkan kesulitan adalah madrasah sekolah, pendidikan terbaik. Kenapa begitu
orang-rang hebat lahir dari kesulitan, kesukaran kesedihan bukandari kemudahan
dan bermanja-manja.
Takperlu saya kisahkan sesuatu yang baru, atau jaman
sekarang kita lihat jaman rasul yang sudah kita ketahui ceritanya. Dan kita
ketahui juga ap yang di hasilkan. Pondasi di bangun di masa rasul dan hasilnya
bisa menyaingi romawi dan persia yang sudah lebih dulu bercongkol di dunia
namun dengan cepat yang 23 tahun sekali lagi hanya 23 tahun islam bisa
memposisikan diri sejajar dengan dua kejajaan tersebut.
Kan jadi pertanyaan apa rahasianya, bagimana generasinya
bagaiman metodenya,, setelah rasul wafat bukanya islam redup malah semakin
gemilang,, hingga islam menguasai 2/3 dunia termasuk mengusai ilmu teknologi
perekonomian dan politik, rasul elah sukses melahirkan pemimpin sekitar 2000
pemimpin yang di cetak rasul.
Bagaiman pendidikannya, bagaimana awalanya? Apakah bisa
derulang. Jika kita tanya tentu itu akan terulang jika mengikuti metode rasul
dan yang di janjikan adalah khilafah ala min haji nubuwah sesui dengan
kenabian. Jika di bahas akan banyak faktor dan metode yang di gunakan rasul
namun yang saya soroti di tulisan ini adalah masa kesulitan. Itu menjadi bagian
pendidikan rasul jadi diasaat sulit itulah di ajarkan dan di jalankan al-quran
dan perintah nabi, termasuk disaat itulah menajdi ujian apakah masih bersama
nabi atau tidak, menerika islam atau tidak.
Ternyata saya berkesimpulan berangkat dari kesulitan itulah
pendidikan itu dimulai dan di jalani. Yang jadi pertanyaan adalah ,, jika hari
ini kitas mengeluhkan kesulitan, dan merasa paling menderita bagaiaman dengan
pada masa itu? Masa rasul? Nah harusnya kesulian yang kita rasakan itu bisa
mengantarkan ke hal yang lebih baik, mengajarkan kita, membentuk pondasi agr
kita lebih hebat dan kuat. Jadi kesulitan itu justru menghasilkan hal yang
gemilang, namun jika kenyataan kesulitan, terus datang namun tidak mendidik dan
menjadikan lebih baik bahkan semakin terpuruk maka saya tidak terlalu dini
menyimpukan ada yang salah dengan belajar kita, ilmu kita. Apa kita tidak
belajar dan tidak mencari ilmu sehingga sesutu yang harusnya jadi emas dan
mutiara malah menajdi samah yang kita seslkan?
Ternyata kesulitan itu tidak otomatis menjadikan orang
hebat, orang luar baisa tetapi harus ada yang mengiringinya harus ada alurnya.
Kalaulah mutiara itu tidak cukup kerangnya harus ada kerikilnya, kalaulah
membuat tape harus ada raginya tidak hanya di diamkan saja lantas langsung jadi
harus ada pelajaran dan ilmu yang bersamanya. Dan tidak ada yang lebiah baik
dari bimbingan al-quran dan al hadist dengan pemahaman yang benar.
Dengan demikian potongan-potongan kisah kesulitan ini bisa
kita ambil hikmnya. Dan tidak bisa kita ambil hikmahnya seandainya kita tidak
berilmu. Jadi madrasah kesulitan adalah kesulitan yang bisa jadi pembelajaran
yang luar bisa jika di barengi dengan ilmunya.
Posting Komentar