Dalam sebuah buku di katakan bahwa
seorang guru hendaknya ia menjadi seorang pembelajar yang tidak pernah lelah
untuk terus belajar,,, saya baru bisa memaknainya setelah mengisi pengajian
anak-anak,, saya berpikir sepanjang jalan. lika-liku dalam mengisi kanak-kanak
begitu sangat mengkarakter dalam diri saya,,mulai dari kehabisan materi gak
tahu harus ngisi apa,, sudah persiapan tiba-tiba vokus hilang,, jadi bingung,,
menghadapi anak-anak yang rame,, kadang mereka mendengarkan,, kadang saya
menyampaikan penuh semangat, kadang terasa membosankan,, kadang harus di uji
kesabaran kadang saya merasakan benar-benar bahagia dan sangat bersukur,,, bisa
tertawa bersama mereka,,,,
Sepanjang perjalanan pulang dari
kadjian itu saya mikir sebenarnya saya yang belajar pada anak-anak bukan saya
mengajari mereka,, saya rasakan waktu saya mengisi belum satu frekwensi kalau
boleh di bilang suatu ciri khas ketika menyampaikan materi ya ini saya yakin
dalam proses pembentukan,, sehingga setiap mengisi perasaan bebeda,,, saya mencermati
apa yang harus saya perbaiki apa yang hasrus saya hargai,,, jika dalam sebuah
kontes menyanyi maka anak-anak itu adalah juri yang nyata tidak hanya itu
mereka menguji saya maksunya,,,,
Apakah mang ridwan ini sabar,,
apakah mang ridawan ini fokus, apakah mang ridwan ini istiqomah (ikatan suami
takut istri di rumah) bukan,,, bukan itu ya,,, nah saya merasa belajar banyak
hal dari mereka,, maka kenapa seorang guru itu harus menjadi manusia
pembelajar? Ya mungkin itu tidak hanya baca buku atau melihat dan mendengarkan
ceramah tapi dari seorang anak pun kita bisa belajar,,, satu pelajaran yang akan saya ingat anak-anak
akan selalu berisik dan tidak mau diam jika memperhatikan jaraang sampai 15
menit maka konsetrasi mereka sudah pecah,,, ya mungkin begitulah anak-anak nah
,, tiangal bagaimana menyikapi hal ini. Saya bisa membuat suasana yang dulu
sangat menjengkelkan menjadi menyenangkan,, bagaimana? Dengan ikut tertawa
dengan mereka,,, karena mereka bercanda mengobrol mencoba mencari
kesenangan,,,, maka kenapa kita berpusing ria,,, kenapa kita ikut bahagia
dengan mereka,,,,
Saya merasakan bagaiamana saya
menjelsakan sementara ada yang ngobrol saja ,,,, hingga saya perhatikan mereka
sedang ngobrol apa? Dan mereka terdiam…. Kadang dalam menyampaikan materi merka
menyampaikan ide mereka tentang sesuatu,,, sehingga memotong pembahasan kita
dan kadang yang di sampaikan berbau komedi,,,, pusing dengan keadaan itu,, ya
sejujurya,,, namun ketika saya coba tertawa bersama malah saya mensukuri ada
kebahagian di sana yang saya rasakan dengan anak-anak…dari situlah saya
benar-benar mengucap sukur bisa bersama mereka,,, hingga saya berkesimpulan
saya lah yang belajar pada mereka,,,
Ini hanya berbagi saja mang,, semoga bisa jadi
bermanfaat untuk mamang juga,,,,
Posting Komentar